Fun and Games

Photo by Tatiana Syrikova on Pexels.com

Delapan bab awal menandai selesainya Babak 1. Perpindahan ke satu “dunia” atau kondisi dimana tidak ada akses kembali (sementara) saya artikan secara literal, bahwa memang sementara tidak ada akses kembali ke Kabupaten. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses ke Wanasari dihajar pohon-pohon besar yang dibawa arus sehingga akhirnya terjadi kerusakan jembatan. Pohon-pohon yang berada di atas jembatan bertumpuk dan membuat tidak ada cara untuk melewati jalan ini sebelum semuanya disingkirkan dan lubang-lubang besar di jembatan diperbaiki. Sedikitnya akan makan waktu berminggu-minggu.

Dalam babak satu kita sudah membawa Laila (dan Rian) masuk ke Kecamatan Wanasari dalam keadaan yang lelah karena mereka harus menunggu sampai dengan dapat pertolongan baru bisa masuk. Lengkapnya di babak 1 ini kita punya:

  1. Really Bad Day = 1. Perkenalan, memang beberapa adegan perkenalan tokoh-tokoh kita.
  2. Something Peculiar = 2. Pabrik Suryawana, memberikan misteri pembicaraan buruh pabrik dan kesibukan yang makin mengarah pada adanya kemungkinan banjir
  3. Grasping The Straw = 3. Vertex dan Sebahu, memberikan pengalihan perhatian terhadap Sebahu yang nantinya akan berperan, sambil mengumpulkan orang-orang di dalam Wanasari.
  4. Inciting Incident = 4. Amukan Gegaris, terjadilah momen bencana Bandang untuk Desa Wonoarto yang dilibas banjir bandang tanpa ampun.
  5. Call To Adventure = 5. Pusat Pengungsian, memulai usaha untuk menangani pengungsian di Wonoarto
  6. Head In The Sand = 6. Terperosok ke Lumpur, beberapa kejadian dan penugasan ke Wanasari
  7. Pull Out Rug = 7. Pertolongan, ditengah kesulitan ada pertolongan, tulus tapi juga ada yang dengan motivasi tertentu.
  8. First Plot Point = 8. Terputus. Banjir bandang susulan terjadi, kali ini menjadi penanda terputusnya hubungan dengan dunia sebelumnya.

Kenapa disebut sebagai terputusnya hubungan dengan dunia sebelumnya. Alasannya adalah sebagai berikut:

  • Pertama dunia sebelumnya adalah dunia yang secara literal bisa dengan mudah memberikan pertolongan tanpa merasakan langsung bagaimana berada di daerah bencana.
  • Dunia sebelumnya juga adalah dunia yang dengan pekerjaan sehari-hari dimana pekerjaan bisa “lebih dikendalikan.”

Berubahnya menjadi ke dunia yang tidak bisa lagi memikirkan hal lain selain yang ada di depan mata. Bencana. Tentu saja, karena ini bencana maka kejadian disini berdasarkan apa yang terjadi bukan apa yang dipilih untuk didapati. Dengan runtuhnya Jambatan Karangadi yang sudah menjadi penanda perpisahan dengan “dunia biasa,” maka para tokoh-tokoh kita sudah berada di dunia yang tidak biasa. Dunia Antitesis. Di dunia ini yang terkumpul antara lain:

  • Karakter-karakter utama: Arief, Laila, Surya, Nina, juga para pendukung: Dodi, Farhan, Ratna, Rian, Agung, Imam, Ana, Balun.
  • Plot bencana banjir bandang yang bermula dari hujan dan penanda-penandanya, menjadi banjir bandang, pengungsian dan banjir susulan yang kemudian menjadi penutup plot di babak 1.
  • Subplot:
    • Kegelisahan perfeksionismenya Arief
    • Surya dan pabriknya
    • Perjalanan Laila dan Rian (selesai)
    • Farhan dan protes-protesnya
    • Kericuhan di Pengungsian

Maka di Babak kedua bagian pertama (2A) ini kita akan bertemu dengan :

  1. Bagaimana tokoh-tokoh kita menavigasi dunia baru.
  2. Perkenalan ulang tokoh-tokoh yang tadinya belum menonjol
  3. Mulai tumbuhnya subplot-subplot.
  4. Menceritakan kemenangan palsu.

Dibagi menjadi bab-bab sebagai berikut:

  1. Enemies and Allies
  2. Games and Trials
  3. Earning Respect
  4. First Battle
  5. Forces of Evil
  6. Problem Revealed
  7. Truth and Ultimatum
  8. Midpoint

Bab 9. Menavigasi Dunia Baru

Kesadaran segera menyeruak dalam benak Laila dan Rian yang baru saja lolos dari bencana yang luar biasa, untunglah mereka sudah tiba di seberang jembatan. Seandainya tadi mereka berlama-lama mendengarkan suara beradunya kayu pohon yang besar-besar itu. Sudah pasti mereka sedang ada di tengah jembatan saat kayu-kayu itu seakan melumat jembatan ini. Segera keinginan untuk menyampaikan bantuan muncul di benak Laila, mereka harus segera mencari pusat penampungan bantuan.

Saat mereka mencoba menyesuaikan diri dengan peran baru mereka, mereka bertemu dengan karakter utama, termasuk sekutu potensial, musuh, mentor, atau minat cinta. Protagonis mungkin menghadapi skeptisisme, intimidasi, atau dukungan dari rekan baru mereka, sementara antagonis diperkenalkan atau ditunjukkan.

Bab ini menetapkan ekspektasi untuk tantangan yang akan datang, serta panduan protagonis untuk membantu mereka melewati wilayah yang tidak dikenal.

Bab 10. Games & Trials

Dalam bab “Permainan & Ujian”, protagonis menghadapi tantangan dan kegembiraan dari Dunia Baru, bertemu dengan karakter baru dan belajar menavigasi lingkungan baru mereka.

Tahap ini juga mungkin memperkenalkan konflik dengan minat cinta, serta membutuhkan protagonis untuk menjalani pelatihan atau belajar untuk memanfaatkan kemampuan baru yang ditemukan. Frustrasi protagonis, keraguan diri, dan perasaan tidak berada di tempat yang semestinya menciptakan koneksi dengan pembaca, sementara aspek unik dari Dunia Baru ditampilkan melalui tindakan dan pelatihan protagonis.

Bab 11. Earning Respect

Dalam bab “Mendapatkan Penghargaan”, protagonis mencapai kemenangan kecil, menunjukkan kemampuan mereka kepada sekutu dan musuh. Pencapaian ini membantu mendapatkan penghargaan yang enggan dan menumbuhkan rasa memiliki, yang mengarah pada peningkatan kepercayaan diri protagonis.

Tahap ini mengeksplorasi sifat kemenangan kecil, reaksi sekutu, dan pertumbuhan kepercayaan diri baru protagonis.

Bab 12. First Battle

Titik Penyempitan Pertama menandai pemisah bagian penting dalam cerita, di mana protagonis menghadapi interaksi utama pertama mereka dengan antagonis atau kekuatan jahat. Konfrontasi ini tidak harus menjadi pertarungan harfiah, tetapi berfungsi untuk meningkatkan taruhan dan ketegangan.

Protagonis mungkin belum sepenuhnya memahami situasi tetapi menemukan diri mereka di pusat konflik. Adegan ini harus intens dan mendesak, mendorong identitas diri protagonis ke batasnya. Pertimbangkan menggunakan pengaturan dan karakter untuk mencerminkan suasana hati, membuat adegan menjadi berkesan dan epik.

Titik balik penting ini memerlukan jeda untuk memahami dampaknya pada protagonis sebelum melanjutkan dengan bab berikutnya.

Bab 13. Forces of Evil

Taruhannya ditingkatkan karena kekuatan keburukan menjadi lebih jelas, dan antagonis diungkapkan. Setelah mendapatkan kepercayaan diri, protagonis sekarang menghadapi bahaya sejati dan implikasi dari keterlibatan mereka.

Konflik ini, baik langsung maupun tidak langsung, memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan akhir antagonis, merendahkan protagonis.

Bab ini harus menggambarkan keberhasilan kecil bagi protagonis dan sekutunya, meningkatkan ketegangan saat kekuatan antagonis bekerja menuju tujuan yang sama. Dengan menyoroti pemahaman baru protagonis tentang antagonis dan kerendahan hati yang dihasilkan, intensitas cerita semakin meningkat.

Bab 14. Problem Revealed

Protagonis merasa kewalahan dan dibiarkan dalam kegelapan setelah menghadapi tantangan di bab sebelumnya. Menyadari sekutunya menyembunyikan informasi tentang bahaya dan tingkat ancaman sebenarnya, mereka mengalami perasaan eksklusi dan alienasi.

Mereka menghadapi sekutu, menuntut jawaban, dan awalnya ditolak, diberi tahu bahwa mereka belum siap atau perlu mengembangkan kekuatan mereka lebih lanjut.

Adegan ini harus menangkap kepercayaan diri protagonis yang goyah baik pada sekutu dan diri mereka sendiri, sambil juga menampilkan tekad baru mereka untuk berdiri untuk apa yang mereka pantas dapatkan.

Bab 15. Thruth and Ultimatum

Protagonis menemukan informasi kritis yang mengubah pandangan dunia mereka, mengungkapkan sepenuhnya kekuatan antagonis, latar belakang masalah, dan apa yang mereka hadapi. Mereka juga mungkin melihat sekutu dalam cahaya baru atau mengembangkan empati untuk sudut pandang antagonis.

Dengan pemahaman komprehensif ini, protagonis harus secara sadar memilih apakah akan berkomitmen pada perjalanan ke depan atau tidak.

Informasi baru ini dan keputusan protagonis untuk maju atau tidak menciptakan titik balik yang menarik dan menarik dalam cerita, lebih lanjut melibatkan pembaca.

Bab 16. Midpoint

Di titik tengah novel, protagonis berubah dari peran defensif, reaktif menjadi proaktif, bertekad untuk melawan dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menang. Titik balik ini mungkin dipicu oleh kemarahan terhadap antagonis, perspektif baru, atau peningkatan kepercayaan diri.

Tidak lagi berperan sebagai korban, protagonis mempertanyakan identitas mereka dan mengalami perubahan perspektif, sering kali disimbolkan oleh sebuah objek atau kilasan warna dalam pengaturan yang luar biasa. Perubahan signifikan dalam sikap protagonis menandai titik balik penting dalam cerita, memaksa pembaca untuk dengan antusias menantikan langkah protagonis selanjutnya.

[notokuworo.]

One thought on “Fun and Games

Leave a comment