Lantas yang disini apa yang mau dituliskan? Begitu yang menjadi pikiran. Ada beberapa ide. Tapi saya mungkin ngga ingin banyak-banyak dulu memasukkan. Toh disini sudah tidak dituntut untuk melakukannya tiap hari. Hanya tuntutan dari diri sendiri saja. Karena itu seharusnya lebih mudah membuat hal-hal kreatif yang bisa diupload disini. Sementara ini saya sedang mengumpulkan untuk tulisan dan presentasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret ini.
Topik utamanya tentang bagaimana produktif di tengah kesibukan. Merupakan bagian dari kegiatan 30DWC #45. Saya tadinya sudah menolak untuk menjadi pengisi acara. Tapi setelah melihat jadwal rasanya topik itu relevan. Jadwal saya tanggal 29 kosong, tapi 30nya saya jadi pembicara selama sehari penuh. Yang dibicarakan adalah tentang pelayanan UKM baik yang esensial maupun yang pengembangan. Lumayan. 6 kriteria, 36 EP. Dan ini yang diajar adalah para surveior. Haus ilmu dan minat bertanya. Tapi tentunya jadi relevan bagaimana dalam saat mempersiapkan ada kesibukan saya masih bisa produktif.
Produktif di Tengah Kesibukan
Hal pertama yang terpikir bagi saya untuk menggambarkan produktif di tengah kesibukan adalah bagaimana bisa melaksanakan hal-hal tertentu yang terkait peran. Tentu harus menggambarkan apa saja peran yang dijalani. Kemudian, dikaitkan dengan kesibukan-kesibukan tersebut, maka kenapa masih bisa produktif. Mungkin perlu diluruskan makna produktif. Ini bisa ambil dari coach Aji.
Produktif tentu saja tidak semata menghasilkan atau mengerjakan sesuatu. Tapi juga terkait dengan adanya kepuasan dalam menghasilkan karya. Bagi saya itu adalah writing. Karenanya dalam menentukan prioritas, writing tidak pernah terlalu jauh ada di bawah. Karena pada saat sedang sibuk, melepas beban ke tulisan di blog misalnya menjadi teraasa meringankan. Ini keuntungan bisa produktif di masa sibuk yang bisa dipikirkan saat ini.
Itu juga kenapa saya menerima penugasan sebagai pengisi dalam acara tersebut. Saya merancang bikin sekitar 9 slide saja.
Continue reading “Karungnya Writer Wannabe”