Category: Journals

Hasil Pertama

Photo by Tirachard Kumtanom on Pexels.com

Sebelum ini saya membaca tanpa target, meskipun pernah-pernah juga ikut challange di Goodreads, 40 buku per tahun. Ya 2 tahun ternyata terpenuhi saja. Tantangannya tidak saya lanjutkan.

Setelah kemaren mulai serius dengan cara melakukan hitungan yang diberikan coach Aji, saya mulai bereksperimen. Buku yang saya gunakan tetap yang dua ini;

Dalam 2 hari saya membaca 6 jam. 3 jam untuk fiksi dan 3 jam untuk non fiksi. Untuk fiksi sukses sesuai perkiraan. 6 jam cukup untuk menuntaskan buku setebal 380 halaman. Sedangkan untuk 80/20 saya nampaknya harus memikirkan ulang cara baca tidak tergantung halaman. Tapi memperkirakan satu buku itu selesai berapa lama.

Pasalnya karena saya membacanya tidak linear halaman demi halaman sebagaimana novel. Untuk membaca fiksi ini yang saya lakukan:

  1. Saya akan membolak-balik halaman dari depan sampai ke belakang tanpa membacanya, hanya melihat judul-judul saja. Gambar-gambarnya juga. Mereka-reka bagian demi bagian yang nantinya akan saya baca.
  2. Bagian kedua saya menuliskan kerangka buku dalam note taking app. Kemudian dari sana saya melihat bagian demi bagian buku, apa saja yang akan dibaca dalam tiap bagian dan saya tuliskan juga komentar, pertanyaan dan harapan saya tentang bagian demi bagian tersebut.
  3. Baru kemudian saya akan membacanya.
  4. Khusus untuk buku saya akan corat-coret bila menemukan hal penting, PDF akan mengalami nasib yang sama setelah diunggah di Samsung Notes.
  5. Barulah kemudian melihat gambar besarnya dengan menuangkannya menjadi Literatur Notes.

Tentu saja jadi tidak cocok kalo seperti ini prosesnya tidak hanya membaca. Maka untuk sementara saya tetap mematuhi perhitungan baca dulu karena kemaren dalam 2 hari saya baru sampai di langkah 2 dan itupun belum selesai.

Sejauh ini untuk buku 80/20 setebal 323 halaman estimasinya adalah 13 jam. Berarti saya punya waktu sekitar 4 hari, untuk menyelesaikan buku 80/20. Agak berat mengingat saya juga sedang konsentrasi dengan hal lain. Tapi hari ini saya masih mengizinkan diri saya untuk mencoba menyelesaikannya. Dan kali ini saya coba hanya berkonsentrasi pada buku ini saja.

Tentang Bukunya

Pemahaman saya sejauh ini tentang buku yang saya baca adalah sebagai berikut.

ILY

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya membaca Tere Liye khususnya serial Bumi ini sangat mudah karena tokoh sentralnya sudah dikenali. Perpindahan dari novel ke novel juga tetap bertemakan hal yang sama, tokohnya mendapat ujian petualangan, kalah, mendapat bantuan, menggunakan kekuatan tertentu, musuhnya kalah dan ada cliffhanger untuk episode berikutnya. ILY kurang lebih seperti itu juga. Saya memang kurang suka dengan cara penamaan yang dilakukan oleh Tere Liye, bahkan kadang-kadang namanya sendiri dimasukkan disana. Terasa mengada-ada.

Tapi untuk rentang cerita yang demikian panjang kemampuan beliau menuliskan sedemikian banyak subplot benar-benar luar biasa. ILY menggunakan POV Seli si Putri Matahari. Digambarkan terlalu naif untuk seorang pendekar. Memang berhasil untuk mengundang emosi karena tindakannya tidak sesuai dengan pola pikir secara umumnya. Seberapapun kuatnya persahabatan, pasti pada saat berada dalam bahaya akan ada kemampuan melawan yang disini ngga muncul. Ceritanya berputar itu-itu saja. Lawan makin kuat, tapi nanti masih bisa dikalahkan.

80/20

Sejauh yang saya bolak-balik dan catat judul-judulnya, maka 80/20 ini adalah prinsip pareto yang setara dengan kesederhanaan. Dengan 20% mendapatkan 80%

  • 20% masukan menghasilkan 80% keluaran
  • 20% tindakan menghasilkan 80% konsekuensi
  • 20% upaya menghasilkan 80% hasil

Pembagian buku ini menjadi 4 bagian:

  1. Pendahuluan dan penjelasan tentang bagaimana pengenalan prinsip dan cara berpikir dari 80/20
  2. Penerapannya dalam bisnis dan perusahaan.
  3. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan pola pikir.
  4. Pengetahuan baru, judulnya demikian saya tidak membacanya lebih jauh. Mungkin tentang pengembangan selanjutnya.

Beberapa kali membolak-balik buku ini ada beberapa pemahaman baru tentang pareto yang jadi lebih berguna. Saya harus menuliskan dulu dengan teliti mengikuti aturan cara saya mempelajari buku non fiksi, nanti akan saya tuliskan lagi disini.

Sekian dulu.

[notokuworo.]

Membaca sebagai Kebiasaan Terlatih

Photo by Martin Pu00e9chy on Pexels.com

Saya membaca tulisan coach Aji tentang membaca pada laman ini. Tergerak untuk melakukan proses apakah saya sudah melakukan proses seperti yang disebutkan. Dalam tulisan itu coach Aji bilang bahwa orang-orang sukses punya kebiasaan membaca yang sudah terlatih. Direncanakan dengan baik bahkan dan diprioritaskan. Bukan sesempatnya.

Menurut tulisan ini, kita harusnya bisa membaca rutin 60 buku dalam setahun. 5 buku sebulan. Tiap 6 hari 1 buku.

Proses untuk menuju kesana antara lain sebagai berikut:

  1. Identifikasi waktu jeda dalam kehidupan sehari-hari untuk membaca.
  2. Tentukan jumlah halaman atau waktu yang ingin dicapai setiap kali membaca.
  3. Hitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah buku dengan kecepatan baca saat ini.
  4. Lakukan penyesuaian waktu membaca berdasarkan kesibukan dan prioritas lainnya.

Saya ingin mencoba kiat ini agar bisa memperkirakan berapa buku yang bisa saya baca dalam setahun.

Waktu Jeda

Kalau diliat-liat waktu jeda saya cukup banyak ya. Secara umum memang ada kelonggaran. Karena saya memberikan waktu cadangan untuk kegiatan-kegiatan yang nantinya terpaksa dadakan harus saya kerjakan.

Pagi hari saya sudah terbiasa untuk jam 03.00 bangun. Kemudian aktivitas pertama biasanya setelah shubuh, jam 4.30. Saya juduli waktu belajar. Biasanya saya akan menyibukkan otak saya dengan melihat beberapa update-update minat saya; menulis (apa saja, seperti saat ini); dan membaca salah satunya. Tapi karena tidak dianggarkan khusus ya mana yang sedang mood itu yang saya kerjakan. Begitu juga pulang kerja. Oya karena saya antar jemput pake mobil dinas, maka saya sebenarnya punya waktu perjalanan selama 2 x 20 menit. Dan sesudahnya ada waktu dari jam 14.30 sampai dengan Maghrib. Bakda Isya saya juga menganggarkan waktu belajar seperti pagi selama satu jam yang ini juga bisa dibuat pembagian.

Jadi kalau diidentifikasi maka rekapnya jadi seperti ini:

  • Waktu pagi hari untuk belajar bisa jadi 2 jam
  • Waktu perjalanan 40 menit
  • Waktu istirahat sore bisa diambil maksimal 2 jam.
  • Waktu malam hari 1,5 jam

Total dalam sehari saya bisa punya waktu 6 jam untuk belajar yang bisa saya bagi untuk membaca sebagai salah satunya. Bila konsisten dengan waktu ini saya bisa membuat secara kasar 3 jam untuk membaca dan 3 jam untuk menulis.

Target Baca dan Durasi

Saya bagi menjadi dalam setahun mungkin coba 60 buku seperti disebut coach Aji. Sebelumnya saya pernah maksimal 40 buku saja. Pun banyak fiksi. Tapi masih sesuai karena saya juga mengembangkan otak kreatif saya. Jadi latihan terhadap perbendaharaan kata juga saya perlukan.

Sebelum sampai pada target harian. Mungkin saya perlu test dulu. Setelah ini saya akan coba 10 menit membaca fiksi dan 10 menit membaca non fiksi. Keduanya harus saya uji baik jumlah halaman maupun pemahaman. Meskipun untuk membaca non fiksi saya punya cara tersendiri yang tidak linear halaman demi halaman. Ini untuk test saja.

Saya pilih, membaca ILY karya Tere Liye dan 80/20 Principle karya Richard Koch. Tidak dipungkiri keduanya saya sudah punya dasar sebelumnya. Saya pembaca serial Bumi, dan saya juga pengguna Pareto dalam tiap manajemen yang saya lakukan. Jadi tentu ada kemudahan pemahaman.

Untuk ILY waktu 10 menit saya mendapatkan 18 halaman A5 (300 kata/halaman), sedangkan untuk buku Pareto saya mendapatkan 11 halaman B5 (450 kata/halaman). Jadi anggaplah saya sedang ngebut baca novel akan sekitar 20 halaman ini biasanya terpenuhi. Sedang untuk buku non fiksi bisa diturunkan sekitar 10 halaman per 10 menitnya. Agar memudahkan hitungan.

Kalau dibuat target baca saya per 25 dengan istirahat 5 menit maka:

  • Fiksi : 50 halaman A5/15.000 kata
  • Non Fiksi : 25 halaman B5/6750 kata

Dalam 3 jam berarti saya bisa membaca:

  • Fiksi : 300 halaman / 90.000 kata, setara novel sehari ngga selesai.
  • Non Fiksi : 150 halaman / 40.000 kata, setara dengan 1/2 buku Pareto tadi.

Maka untuk target 60 buku. Sebenarnya termasuk target realistis. Kalau saya pembaca keras (pekerja keras?) maka seharusnya saya bisa menyelesaikan 360 novel atau 120 buku seperti yg saya contohkan diatas.

Kita konsisten dengan target sekitar dalam sehari :

  • 3 jam waktu baca (6 x pomodoro), dengan tiap siklus:
  • 50 halaman Novel/25 halaman Non Fiksi, sehingga total:
  • 300 halaman Novel/150 halaman Non Fiksi.

Selanjutnya nanti akan kita sesuaikan lagi bila sudah ada bagaimana hasilnya. Saya akan menggunakan app habit dalam handphone saya dan Goodreads untuk memantau buku-buku yang akan saya baca. Agar amannya melihat minat saya, maka saya akan bawa 2 buku. Tiap kali.

Bismillah …

[notokuworo.]

Pengaruh Tidur Terhadap Kesehatan Fisik

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah pilar penting dalam menjaga kesehatan fisik kita. Banyak proses vital terjadi selama kita tidur, yang berperan dalam pemulihan tubuh, pengaturan metabolisme, serta kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh. Dalam blogpost ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana tidur mempengaruhi berbagai aspek kesehatan fisik dan mengapa tidur yang baik sangat penting untuk kesejahteraan fisik kita.

Pemulihan dan Regenerasi Fisik

Selama tidur, tubuh kita menjalani berbagai proses pemulihan dan regenerasi yang penting. Ini mencakup perbaikan jaringan otot yang rusak, penyembuhan luka, dan pembentukan serta pertumbuhan otot. Hormon pertumbuhan yang esensial untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dilepaskan dalam jumlah yang lebih tinggi saat tidur, terutama selama tahap tidur dalam (slow-wave sleep).

Fungsi Pemulihan Fisik Selama Tidur

  • Perbaikan Jaringan: Selama tidur, tubuh memperbaiki jaringan otot yang rusak akibat aktivitas fisik dan latihan.
  • Sintesis Protein: Tidur membantu dalam sintesis protein, yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
  • Penyembuhan Luka: Proses penyembuhan luka dan regenerasi sel berlangsung lebih efektif selama tidur.

Pengaturan Metabolisme dan Berat Badan

Tidur yang cukup berperan penting dalam pengaturan metabolisme dan kontrol berat badan. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Ghrelin merangsang nafsu makan, sementara leptin menekan nafsu makan. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan kadar leptin, yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.

Pengaruh Tidur Terhadap Metabolisme

  • Regulasi Hormon: Tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme.
  • Pengendalian Gula Darah: Tidur yang cukup membantu dalam pengaturan kadar gula darah, mengurangi risiko diabetes tipe 2.
  • Pengaturan Energi: Tidur membantu mengatur penggunaan dan penyimpanan energi, yang penting untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

Kesehatan Jantung dan Fungsi Kardiovaskular

Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk kesehatan jantung dan fungsi kardiovaskular. Selama tidur, tekanan darah menurun, memberikan waktu istirahat bagi jantung dan pembuluh darah. Kurang tidur kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, dan kadar hormon stres seperti kortisol, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Dampak Tidur Terhadap Kesehatan Jantung

  • Penurunan Tekanan Darah: Tidur yang cukup membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban kerja pada jantung.
  • Pengurangan Peradangan: Tidur yang cukup membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.
  • Pengaturan Kolesterol: Tidur yang cukup membantu mengatur kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung.

Sistem Kekebalan Tubuh dan Tidur

Tidur berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selama tidur, tubuh kita memproduksi sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Kurang tidur dapat melemahkan respons imun, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit seperti flu dan infeksi lainnya.

Fungsi Kekebalan Selama Tidur

  • Produksi Sitokin: Tidur membantu meningkatkan produksi sitokin, yang penting untuk melawan infeksi dan peradangan.
  • Regenerasi Sel Imun: Sel-sel imun diperbarui dan diperbaiki selama tidur, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
  • Penguatan Respon Imun: Tidur yang cukup membantu memperkuat respon imun, meningkatkan efektivitas vaksin dan perlindungan terhadap penyakit.

Kesehatan Kulit dan Tidur

Tidur yang cukup juga berdampak positif pada kesehatan dan penampilan kulit. Selama tidur, aliran darah ke kulit meningkat, membantu dalam proses perbaikan sel dan pembaharuan kulit. Kurang tidur dapat menyebabkan kulit tampak kusam, peningkatan keriput, dan kantong mata.

Manfaat Tidur untuk Kesehatan Kulit

  • Perbaikan Sel Kulit: Tidur membantu memperbaiki dan meregenerasi sel-sel kulit, menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
  • Produksi Kolagen: Tidur mendukung produksi kolagen, yang penting untuk elastisitas kulit dan pencegahan keriput.
  • Pengurangan Peradangan Kulit: Tidur yang cukup membantu mengurangi peradangan kulit, mengurangi risiko jerawat dan masalah kulit lainnya.

Pengaruh Tidur pada Kinerja Fisik

Bagi atlet dan individu yang aktif secara fisik, tidur yang cukup sangat penting untuk kinerja dan pemulihan. Tidur membantu dalam pemulihan otot, pemulihan energi, dan perbaikan jaringan yang rusak akibat latihan. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan kinerja fisik, peningkatan risiko cedera, dan pemulihan yang lebih lambat.

Pengaruh Tidur Terhadap Kinerja Fisik

  • Pemulihan Otot: Tidur membantu mempercepat pemulihan otot setelah aktivitas fisik dan latihan.
  • Peningkatan Stamina: Tidur yang cukup membantu meningkatkan stamina dan energi, memungkinkan kinerja fisik yang lebih baik.
  • Pengurangan Risiko Cedera: Tidur yang cukup membantu mengurangi risiko cedera dengan meningkatkan koordinasi dan refleks.

Pengaturan Hormon dan Tidur

Tidur mempengaruhi produksi dan pengaturan berbagai hormon dalam tubuh. Selain hormon pertumbuhan, tidur juga mempengaruhi hormon yang mengatur stres (kortisol), hormon seks (testosteron), dan hormon yang mengatur siklus tidur-bangun (melatonin). Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan.

Pengaturan Hormon Selama Tidur

  • Produksi Melatonin: Tidur yang cukup membantu dalam produksi melatonin, yang mengatur siklus tidur-bangun dan kualitas tidur.
  • Regulasi Kortisol: Tidur membantu mengatur kadar kortisol, yang penting untuk respon stres dan keseimbangan energi.
  • Produksi Testosteron: Tidur yang cukup membantu dalam produksi testosteron, yang penting untuk kesehatan reproduksi dan kekuatan otot.

Tidur memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan fisik kita. Dari pemulihan dan regenerasi hingga pengaturan metabolisme dan kesehatan jantung, tidur memainkan peran krusial dalam menjaga kesejahteraan fisik. Memahami pentingnya tidur dan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat dapat membantu kita menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan kinerja fisik, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Jika Anda mengalami masalah tidur yang berkepanjangan, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

[draguscn]

Fungsi Tidur

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Mengapa Tidur Sangat Penting untuk Kesehatan Kita

Tidur adalah bagian esensial dari kehidupan kita yang sering kali dianggap remeh. Namun, fungsi tidur melampaui sekadar menghilangkan rasa lelah. Tidur berperan dalam berbagai proses biologis dan psikologis yang penting untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional. Dalam blogpost ini, kita akan membahas berbagai fungsi tidur dan mengapa tidur yang cukup sangat penting untuk kesejahteraan kita.

Pemulihan Fisik dan Perbaikan Jaringan

Selama tidur, tubuh kita melakukan pemulihan fisik yang penting. Ini termasuk perbaikan dan regenerasi jaringan, pembentukan otot, dan penyembuhan luka. Hormon pertumbuhan yang esensial untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dilepaskan dalam jumlah yang lebih tinggi saat tidur, terutama selama tahap tidur dalam (slow-wave sleep). Proses ini membantu tubuh pulih dari aktivitas fisik yang intens dan menjaga kesehatan otot serta tulang.

Regulasi Sistem Kekebalan Tubuh

Tidur berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selama tidur, tubuh kita menghasilkan sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Kurang tidur dapat melemahkan respon imun, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit seperti flu dan infeksi lainnya. Tidur yang cukup membantu memastikan sistem kekebalan tubuh kita berfungsi optimal, menjaga kesehatan dan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.

Konsolidasi Memori dan Pembelajaran

Tidur memainkan peran kunci dalam konsolidasi memori, proses di mana otak kita mengubah informasi dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang. Ini terutama terjadi selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) dan tahap tidur dalam. Konsolidasi memori ini penting untuk pembelajaran, mengingat informasi, dan menguasai keterampilan baru. Tidur yang cukup membantu meningkatkan kemampuan kognitif kita, termasuk memori, konsentrasi, dan pemecahan masalah.

Regulasi Emosi dan Kesehatan Mental

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan emosional kita. Selama tidur, otak kita memproses emosi dan pengalaman dari hari sebelumnya, membantu kita mengatur emosi dan mengurangi stres. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Tidur yang cukup membantu kita menjaga suasana hati yang stabil, mengurangi iritabilitas, dan meningkatkan kemampuan kita untuk menghadapi stres.

Pengaturan Metabolisme dan Berat Badan

Tidur berperan penting dalam pengaturan metabolisme dan kontrol berat badan. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Ghrelin merangsang nafsu makan, sementara leptin menekan nafsu makan. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan kadar leptin, yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan. Tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan hormon ini, mendukung metabolisme yang sehat, dan membantu dalam manajemen berat badan.

Kesehatan Jantung dan Fungsi Kardiovaskular

Tidur yang cukup juga penting untuk kesehatan jantung dan fungsi kardiovaskular. Selama tidur, tekanan darah menurun, memberikan waktu istirahat bagi jantung dan pembuluh darah. Kurang tidur kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, dan kadar hormon stres seperti kortisol, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Tidur yang cukup membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko hipertensi, dan mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal.

Pengaturan Hormon

Tidur mempengaruhi produksi dan pengaturan berbagai hormon dalam tubuh. Selain hormon pertumbuhan, tidur juga mempengaruhi hormon yang mengatur stres (kortisol), hormon seks (testosteron), dan hormon yang mengatur siklus tidur-bangun (melatonin). Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk sistem reproduksi, respon stres, dan ritme sirkadian.

Proses Detoksifikasi Otak

Selama tidur, otak kita menjalani proses detoksifikasi melalui sistem glymphatic, yang membantu menghilangkan racun dan limbah yang menumpuk selama aktivitas sehari-hari. Proses ini penting untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Tidur yang cukup memastikan proses detoksifikasi ini berjalan efisien, menjaga fungsi otak dan kesehatan mental.

Kreativitas dan Pemecahan Masalah

Tidur, khususnya tidur REM, berperan dalam pemrosesan kreatif dan pemecahan masalah. Saat tidur, otak kita menghubungkan ide-ide yang berbeda dan menemukan solusi baru untuk masalah yang kompleks. Ini menjelaskan mengapa kita sering menemukan solusi untuk masalah atau mendapatkan ide kreatif setelah tidur malam yang nyenyak. Tidur yang cukup mendukung kemampuan kognitif kita untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi inovatif.

Pengaruh Terhadap Kinerja Fisik

Bagi atlet dan individu yang aktif secara fisik, tidur yang cukup sangat penting untuk kinerja dan pemulihan. Tidur membantu dalam pemulihan otot, pemulihan energi, dan perbaikan jaringan yang rusak akibat latihan. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan kinerja fisik, peningkatan risiko cedera, dan pemulihan yang lebih lambat. Tidur yang cukup membantu meningkatkan kinerja fisik, stamina, dan pemulihan setelah latihan.

Pengaruh pada Kesehatan Kulit

Tidur juga mempengaruhi kesehatan dan penampilan kulit. Selama tidur, aliran darah ke kulit meningkat, membantu dalam proses perbaikan sel dan pembaharuan kulit. Kurang tidur dapat menyebabkan kulit tampak kusam, peningkatan keriput, dan kantong mata. Tidur yang cukup membantu menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan tampak lebih muda.

Tidur bukan hanya aktivitas pasif, tetapi proses yang kompleks dan vital untuk berbagai fungsi tubuh. Dari pemulihan fisik hingga kesehatan mental, pengaturan hormon hingga detoksifikasi otak, tidur memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan kita. Memahami berbagai fungsi tidur membantu kita menghargai pentingnya tidur yang cukup dan mendorong kita untuk menjaga kebiasaan tidur yang sehat. Dengan tidur yang cukup, kita dapat meningkatkan kualitas hidup, produktivitas, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

[draguscn]

Puskesmas Wanasari

Photo by Matthias Zomer on Pexels.com

Puskesmas Wanasari berperan penting dalam menyediakan layanan kesehatan untuk penduduk Desa Wonoarto dan desa-desa sekitarnya. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, puskesmas ini menjadi titik akses utama bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan medis dasar, edukasi kesehatan, dan program pencegahan penyakit.

Deskripsi Puskesmas

Bangunan Puskesmas Wanasari dirancang untuk memenuhi kebutuhan medis komunitas dengan lingkungan yang ramah dan nyaman. Fasilitas ini dilengkapi dengan ruang pemeriksaan, laboratorium sederhana, ruang perawatan, apotek, serta area tunggu yang luas dan terang. Dinding-dindingnya dihiasi dengan poster edukasi kesehatan, menyediakan informasi penting tentang nutrisi, hygiene, dan pencegahan penyakit.

Layanan Kesehatan

Puskesmas Wanasari menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk konsultasi medis, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil, program keluarga berencana, dan penanganan gawat darurat dasar. Tim medisnya terdiri dari dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat yang berdedikasi untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk desa.

Edukasi dan Pencegahan

Salah satu fokus utama puskesmas adalah pada edukasi dan pencegahan. Melalui program-program seperti posyandu (pos pelayanan terpadu) dan penyuluhan kesehatan, Puskesmas Wanasari berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan preventif. Kegiatan ini sering diadakan di puskesmas atau di lokasi-lokasi strategis di desa, memudahkan akses bagi masyarakat.

Peran dalam Krisis

Dalam situasi krisis, seperti wabah penyakit atau dampak dari bencana alam, Puskesmas Wanasari menjadi pusat koordinasi untuk penanganan kesehatan darurat. Fasilitas ini bekerja sama dengan lembaga kesehatan tingkat kabupaten dan provinsi, serta LSM dan relawan, untuk menyediakan layanan medis, distribusi bantuan kesehatan, dan pendampingan psikososial bagi korban.

Hubungan dengan Komunitas

Puskesmas Wanasari tidak hanya menjadi tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tetapi juga sebagai pusat komunitas yang memperkuat ikatan sosial melalui kegiatan bersama. Kepercayaan dan hubungan yang baik antara tim medis dan penduduk desa menjadi kunci dalam menciptakan program kesehatan yang efektif dan berkelanjutan.

Puskesmas Wanasari, dengan dedikasi tim medis dan dukungan dari masyarakat, menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang sehat. Keberadaannya menegaskan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas sebagai hak asasi setiap individu, sekaligus mengingatkan akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kesehatan komunal.

Memikirkan Bencana

Photo by Ian Turnell on Pexels.com

Dalam menghadirkan tabir bencana di “Seri Rumah Merah”, saya harus menyelami kedalaman emosi dan kerapuhan keadaan manusia. Memunculkan bencana banjir bandang yang melanda desa Wonoarto bukan hanya sekadar elemen plot, melainkan juga alat untuk menguji dan mengembangkan karakter-karakter dalam cerita.

Ketika saya mulai menggarap bab yang menggambarkan bencana tersebut, saya sudah bisa merasakan beratnya beban emosional yang akan dirasakan oleh Arief, sang dokter desa, serta para warga desa Wonoarto yang terkena dampak langsung peristiwa tragis ini. Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk penelitian, melihat laporan-laporan bencana nyata, membaca studi kasus, dan mendengarkan kesaksian para penyintas. Tujuannya jelas, saya ingin memastikan bahwa apa yang tertulis di halaman-halaman novel tidak hanya mendebarkan, tapi juga mendekati realitas sebisa mungkin.

Di saat yang sama, saya harus menyeimbangkan kebutuhan untuk membuat adegan bencana yang realistis dengan menjaga keterbacaan dan kepekaan terhadap pembaca. Detail bencana yang terjadi harus cukup kuat untuk memberikan dampak, tetapi tidak terlalu berlebihan sehingga menghilangkan fokus dari cerita personal karakter-karakter utama—bagaimana Arief dan koleganya merespon situasi, bagaimana Laila sebagai jurnalis meliput kejadian tersebut, serta bagaimana Surya, si pemilik perusahaan, ikut serta dalam usaha penanggulangan bencana.

Menulis tentang bencana mengharuskan saya untuk menciptakan suasana yang penuh ketegangan. Dari melukiskan gelapnya awan yang menggantung rendah, hembusan angin yang berubah menjadi semakin ganas, hingga detik-detik dimana sungai Gegaris meluap dan membanjiri segala yang ada di jalurnya. Menjelaskan momen-momen mendebarkan tersebut, saya mencoba untuk menaruh diri dalam sepatu karakter—bagaimana perasaan Arief yang terpaksa harus tetap tenang di tengah kekacauan, bagaimana reaksi penduduk yang sebagian tetap bertahan dengan penuh keberanian, dan bagaimana pergulatan batin Laila yang harus memisahkan diri dari pengalamannya sebagai warga Jakarta untuk menjadi saksi yang objektif terhadap tragedi yang terjadi di hadapannya.

Melalui tulisan saya, saya ingin pembaca merasakan bukan hanya horor dan keputusasaan yang dibawa oleh banjir bandang, tetapi juga semangat kemanusiaan, harapan, dan ketangguhan yang muncul di tengah keadaan yang paling suram.

Proses menciptakan bagian bencana ini adalah perjalanan yang menuntut, tetapi pada akhirnya, saya harap adegan tersebut tidak hanya meninggalkan kesan yang mendalam, tetapi juga bertindak sebagai latar bagi pertumbuhan karakter-karakter dalam “Seri Rumah Merah”.

Pengembangan Dialog Interaktif

Photo by Alexander Suhorucov on Pexels.com

Berikut adalah cheatsheet untuk mengembangkan dialog interaktif dalam cerita, yang mencakup formula penting, langkah-langkah praktis, dan key points untuk menciptakan percakapan yang alami dan menarik:

Formula Penting:

  1. Dialog = Karakter + Konflik + Kejelasan
  2. Realisme + Relevansi = Dialog Yang Memikat

Langkah-langkah:

  1. Kenali Tujuan Dialog
  • Setiap dialog harus melayani tujuan: memajukan plot, mengembangkan karakter, atau kedua.
  1. Buat Karakter Bersuara Unik
  • Pastikan setiap karakter memiliki cara berbicara yang khas berdasarkan latar belakang, pendidikan, dan kepribadian mereka.
  1. Gunakan Konflik dan Tegangan
  • Integrasikan konflik dalam dialog untuk menciptakan tegangan dan mempertahankan minat pembaca.
  1. Praktikkan Kejelasan dan Ekonomi Kata
  • Jadikan dialog sesingkat mungkin sambil tetap menjaga kejelasan dan relevansi dengan cerita.
  1. Gunakan Aksi dan Deskripsi
  • Sertakan bahasa tubuh dan aksi untuk menambahkan lapisan tambahan pada dialog, memberikan konteks dan meningkatkan realisme.
  1. Baca Keras-keras
  • Membaca dialog Anda keras-keras adalah cara yang bagus untuk memastikan suara alami dan alur yang lancar.

Key Points:

  • Hindari Exposition Berlebihan: Jangan gunakan dialog sebagai sarana semata untuk menyampaikan informasi latar belakang. Buatlah alami.
  • Perhatikan Pacing: Dialog dapat mempengaruhi ritme cerita. Gunakan untuk mempercepat atau memperlambat pacing sesuai kebutuhan.
  • Subtext: Dialog terbaik sering kali memiliki apa yang tidak diucapkan sebanyak yang diucapkan. Gunakan subtext untuk menambah kedalaman.
  • Dialog Internal: Pertimbangkan untuk menggunakan dialog internal untuk mengungkapkan konflik dalam karakter.
  • Hindari Dialog yang Tidak Perlu: Setiap baris dialog harus memiliki tujuan dan relevan dengan cerita. Hilangkan dialog yang tidak melayani tujuan ini.

Mengikuti langkah-langkah ini dan memperhatikan key points akan membantu Anda mengembangkan dialog yang berkesan dan interaktif. Dialog yang ditulis dengan baik dapat menghidupkan karakter Anda dan membuat cerita Anda lebih menarik bagi pembaca.

Membuat Twist Cerita

Photo by Laura James on Pexels.com

Formula Penting:

  1. Ekspetasi + Kejutan = Twist
  2. Pengaturan Awal + Pengalihan Perhatian + Pengungkapan = Twist yang Memuaskan

Langkah-langkah:

  1. Bangun Ekspetasi
  • Kembangkan plot dan karakter sehingga pembaca membentuk ekspetasi tertentu tentang arah cerita.
  1. Pengalihan Perhatian
  • Sertakan detail atau subplot yang mengalihkan perhatian pembaca dari twist yang Anda rencanakan.
  1. Kembangkan Pengungkapan yang Tak Terduga
  • Rencanakan momen pengungkapan di mana twist terungkap. Pastikan ini tidak terduga tetapi tetap masuk akal dalam konteks cerita.
  1. Integrasikan Petunjuk Halus
  • Sebar petunjuk halus sepanjang cerita yang hanya akan terlihat jelas setelah twist terungkap.
  1. Uji Twist Anda
  • Pertimbangkan untuk membagikan cerita Anda dengan twist kepada sekelompok kecil pembaca beta untuk melihat apakah twist tersebut efektif dan memuaskan.

Key Points:

  • Kredibilitas: Pastikan twist Anda logis dalam konteks cerita. Ini harus terasa sebagai pengembangan alami dari plot dan karakter, bukan hanya kejutan yang dipaksakan.
  • Pengaruh Terhadap Karakter: Twist harus memiliki dampak signifikan terhadap karakter dan plot secara keseluruhan, mengubah arah cerita atau mengungkap aspek karakter yang tidak diketahui.
  • Keseimbangan Petunjuk: Berikan cukup petunjuk sehingga pembaca bisa merasa twist itu adil tetapi tidak terlalu banyak sehingga twist menjadi terlalu mudah ditebak.
  • Emosi: Gunakan twist untuk membangkitkan reaksi emosional yang kuat dari pembaca, apakah itu kejutan, kegembiraan, atau kesedihan.
  • Variasi Twist: Pertimbangkan berbagai jenis twist, seperti twist identitas, twist persepsi, twist keberuntungan, dll., untuk menjaga cerita Anda tetap segar dan menarik.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan memperhatikan key points, Anda dapat menciptakan twist cerita yang memuaskan dan tak terlupakan. Twist yang baik dapat meningkatkan ulang baca dan meninggalkan kesan yang abadi pada pembaca Anda.

Membuat Peta Karakter dan Plot

Photo by Pixabay on Pexels.com

Formula Penting:

  1. Karakter + Motivasi + Konflik = Plot
  2. Plot + Perubahan Karakter = Cerita Dinamis

Langkah-langkah:

  1. Daftar Karakter Utama dan Pendukung
  • Tentukan karakter utama Anda.
  • Identifikasi karakter pendukung yang mempengaruhi perjalanan karakter utama.
  1. Definisikan Motivasi dan Tujuan
  • Untuk setiap karakter, catat motivasi, tujuan, dan apa yang mereka perjuangkan dalam cerita.
  1. Tentukan Konflik Utama dan Subplot
  • Catat konflik utama yang menggerakkan plot.
  • Identifikasi subplot atau konflik sampingan yang mempengaruhi karakter pendukung.
  1. Buat Peta Hubungan
  • Gunakan diagram atau peta pikiran untuk menggambarkan hubungan antar karakter, termasuk aliansi, persaingan, atau hubungan pribadi.
  1. Rencanakan Arc Karakter
  • Sketsa bagaimana karakter utama dan karakter penting lainnya berubah sepanjang cerita.
  1. Susun Timeline Peristiwa
  • Tentukan urutan peristiwa utama dan bagaimana mereka mempengaruhi karakter dan plot.
  • Gunakan garis waktu untuk memvisualisasikan peristiwa dan titik balik dalam cerita.

Key Points:

  • Interaksi Karakter: Fokus pada cara interaksi antar karakter memajukan plot dan mengungkapkan karakter mereka.
  • Konflik dan Resolusi: Pastikan setiap konflik memiliki resolusi yang memuaskan, baik dalam plot utama maupun subplot.
  • Pertumbuhan dan Perubahan: Highlight pertumbuhan dan perubahan yang dialami karakter utama dan bagaimana ini mempengaruhi resolusi cerita.
  • Detail dan Background: Sertakan detail dan latar belakang yang diperlukan untuk memahami motivasi dan tindakan karakter.
  • Flexibilitas: Biarkan peta karakter dan plot Anda fleksibel. Jadilah terbuka untuk mengubahnya seiring dengan pengembangan cerita.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan mengingat key points, Anda akan dapat membuat peta karakter dan plot yang rinci, memastikan bahwa setiap elemen cerita Anda saling terkait dan mendukung alur cerita secara keseluruhan. Ini akan membantu dalam mengembangkan cerita yang kohesif dan menarik, di mana pembaca dapat terhubung secara emosional dengan karakter dan terlibat dengan plot.

Menulis Cerpen dari Perspektif Berbeda

Photo by RDNE Stock project on Pexels.com

Latihan dalam urutan pertama adalah menulis dari perspektif yang berbeda. Un

Formula Penting:

  1. Pilih Konflik Utama: Konflik ini akan menjadi inti dari cerita.
  2. Identifikasi Karakter Utama: Siapa yang akan menjadi pusat dari cerita ini?
  3. Sudut pandang cerita: POV pada cerita ini orang pertama, ketiga terbatasa atau serba tahu?
  4. Ganti Perspektif: Bagaimana jika cerita diceritakan dari sudut pandang karakter lain atau dari POV yang berbeda?

Langkah-langkah:

  1. Tentukan Setting dan Konflik Cerita
    • Jelaskan tempat dan waktu terjadinya cerita.
    • Tuliskan konflik utama yang akan dihadapi oleh karakter.
  2. Buat Profil Karakter
    • Untuk setiap karakter, buatlah profil singkat yang mencakup nama, latar belakang, keinginan, dan ketakutan.
  3. Tentukan Perspektif Karakter Utama
    • Mulai dengan perspektif karakter utama. Bagaimana dia melihat dunia? Apa motivasinya?
  4. Tulis Cerita dari Perspektif Karakter Utama
    • Fokus pada bagaimana karakter utama mengalami konflik dan bagaimana dia menyelesaikannya.
  5. Ganti Perspektif
    • Pilih karakter lain dan tulis ulang cerita dari perspektifnya.
    • Pertimbangkan bagaimana peristiwa yang sama dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
  6. Analisis Perbedaan Perspektif
    • Catat perbedaan dalam percepsi, emosi, dan reaksi antara dua perspektif tersebut.
    • Bagaimana perubahan perspektif mengubah narasi atau pemahaman pembaca tentang cerita?

Key Points:

  • Emosi dan Motivasi: Setiap karakter memiliki motivasi dan emosi yang mendorong tindakannya. Pastikan ini tercermin dalam cerita dari perspektif mereka.
  • Voice dan Tone: Ubah suara dan nada cerita sesuai dengan karakter. Seorang anak akan menceritakan cerita dengan cara yang sangat berbeda dari seorang dewasa.
  • Detail dan Persepsi: Fokus pada detail yang diperhatikan oleh karakter. Ini akan berbeda tergantung pada latar belakang dan pengalaman mereka.
  • Konflik Internal: Pertimbangkan konflik internal yang mungkin dialami karakter selain konflik utama cerita.
  • Resolusi: Bagaimana resolusi cerita dipengaruhi oleh perspektif? Apakah ada perbedaan dalam cara konflik diselesaikan?

Hasil Latihan akan saya tuliskan. Mungkin besok malam atau hari Minggu? Besok saya harus mengajarkan materi sampai sore. Jadi pasti dari malam ini, shubuh nanti, jam belajar akan saya sita untuk berkonsentrasi pada materi tersebut. Sampai bertemu dengan hasilnya, dua hari lagi.

[notokuworo.]