Arus Bawah

Photo by Min An on Pexels.com

Plot yang ada dalam cerita rumah merah ini adalah tentang bencana, penanganan bencana, penanggulangan permasalahan dalam pengungsian dan berbuntut terbongkarnya praktek pembuangan limbah pabrik secara ilegal. Hal-hal inilah yang menghalangi para karakter untuk mencapai tujuannya. Arief, misalnya, efek dari bencana adalah lawan yang dihadapinya pada awalnya. Ketika misi penyelamatan berubah menjadi pelayanan di pusat pengungsian, maka perubahan tantangan ini juga menjadikan dorong mendorong antara karakter dan konflik menjadikan cerita menuntun otak pembaca meminta penyelesaian.

Konflik internal juga pasti menjadi plot yang diikuti. Tuntutan untuk menghadirkan kelemahan dalam diri karakter yang berkembang dalam cerita, jauh lebih menarik karena perkembangan dalam menghadapi konflik internal lebih menganut prinsip “show, dont tell” dibandingkan perubahan yang terjadi pada konflik eksternal. Kita membaca perubahan karakter dari bicara, sikap dan perilaku. Mencocokkan antara bagaimana dialog dan bahasa tubuh yang cocok dan apa yang dilakukannya sebagai seorang perfeksionis, membuat saya harus mempelajari ciri-ciri seorang perfeksionis.

Hal yang sama juga berlaku untuk karakter lain yang dipantau perkembangan lengkung karakternya sampai di akhir novel. Saya harus mempersiapkan bagaimana Laila juga, mungkin juga Andi. Sampai saat ini saya masih menganggap plot utama adalah konflik ekternal bencana dan internal diri Arief yang perfeksionis. Tapi penyelesaian dari kondisi ini ternyata berhadapan lagi dengan konflik-konflik lainnya yang saling terhubung. Membicarakan perubahan Arief, harus ada yang menjadi ‘mentor’, menjadikan Laila mentor berujung mencintai Laila, untuk menambah keruwetan kita datangkan Andi, yang ternyata adalah tunangan Laila, dan bagaimana harus memperlihatkan tiga karakter ini pada saat salah satunya sudah mencium bau kematian. Ada kisah dibalik kisah. Inilah yang saya sebut sebagai arus bawah.

Resminya dinamai subplot. Dan setidaknya sudah ada beberapa yang sudah terpikirkan untuk ditambahkan ke dalam kerumitan-kerumitan di atas. Ini rencana saya untuk subplotnya:

Menambahkan subplot ke dalam plot utama tentang bencana banjir bandang bisa memberikan kedalaman cerita dan menjelajahi tema yang lebih luas. Berikut beberapa ide subplot yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Kisah Cinta dalam Kedaruratan Bencana

  • Deskripsi: Di tengah kekacauan dan ketakutan, dua karakter dari latar belakang yang sangat berbeda menemukan kenyamanan dan cinta satu sama lain. Laila sebagai relawan yang datang membantu dan Arief adalah pilihan yang niscaya. Saya sangat berharap nanti ini bisa tertuang di fun and games.
  • Peran dalam Plot Utama: Menyediakan momen ringan dan harapan di tengah tragedi, sekaligus menunjukkan bahwa kebaikan dan cinta bisa tumbuh di tempat yang tidak terduga.

2. Pertentangan Antargenerasi atau kelompok tentang Pemulihan

  • Deskripsi: Muncul perbedaan pendapat antara kelompok pemikiran tentang cara terbaik untuk membangun kembali desa, menyelamatkan para pengungsi bahkan mungkin sampai tempatpun bisa dijadikan permasalahan. Bisa dimulai di pasca Catalyst dan terus sampai dengan Bad Guys Close In.
  • Peran dalam Plot Utama: Terus terang ini inginnya menjelajahi kemungkinan-kemungkinan bentuk konflik yang tidak klasik dalam novel, serta pentingnya menekankan kolaborasi sebagai tema novel ini dan pemahaman lintas generasi ataupun kelompok dalam menghadapi krisis.

3. Rahasia Lama Terungkap

  • Deskripsi: Bencana banjir mengungkapkan rahasia-rahasia yang dikubur, baik secara harfiah dikubur seperti halnya limbah atau bahan berbahaya yang dibuang atau ditumpukkan di suatu tempat agar tidak terlihat dan menghilang, atau rahasia-rahasia yang disimpan karena sejarahnya. Karena masalah keracunan adanya di Babak 2B, maka permasalahan tentang rahasia ini juga bisa diletakkan pada babak yang sama. Hal ini bisa digunakan untuk menambah tekanan pada saat All is Lost. Tapi dari awal mungkin sudah dibisa dibuatkan foreshadow untuk nanti misteri ini akan keluar.
  • Peran dalam Plot Utama: Menambahkan elemen misteri dan penelusuran pencarian dan penyelidikan, yang merupakan bagian yang juga menguatkan kenapa Laila yang “dijebak” di bencana ini.

4. Melawan Korupsi Bantuan

  • Deskripsi: Seorang karakter utama atau pendukung menemukan bahwa bantuan yang ditujukan untuk desa disalahgunakan. Mereka memutuskan untuk mengungkap dan melawan korupsi ini. Tokohnya ada dan sudah dipersiapkan tapi, pengembangan ceritanya belum sampai kesana. Farhan saat ini masih tersembunyi.
  • Bantuan bisa berada di dua titik, setelah catalyst dan setelah midpoint.
  • Peran dalam Plot Utama: Menyoroti isu korupsi dan integritas moral dalam situasi krisis, serta perjuangan individu untuk melakukan yang benar.

5. Kolaborasi dengan Komunitas Lain

  • Deskripsi: Desa mendapatkan bantuan dan belajar dari kecamatan yang pernah mengalami bencana serupa atau atau dari Kabupaten. Sebagai aparatur dan jabatan yang memang sudah sesuai dengan jalan cerita bila bencana terjadi di kehidupan nyata. Misalnya BPBD, bantuan dari kecamatan sekitar, bantuan dari organisasi pencinta alam.
  • Peran dalam Plot Utama: Memperluas cakrawala cerita dan menunjukkan pentingnya kerjasama dan pembelajaran bersama untuk mengatasi tantangan besar.

Setiap subplot ini bisa diperkaya dengan konflik, resolusi, dan perkembangan karakter yang memperdalam narasi utama dan menambah lapisan emosional pada cerita. Ada cara-cara yang ingin saya coba untuk melacak subplot. Agar tidak terkesan hanya menjejalkan masalah. Semoga bisa selesai.

[notokuworo.]

Leave a comment